Monday, November 3, 2014

Istri Tak Mau Dijamah, Suami Beralih ke Tasripah

KETIKA orang mendadak “welas asih” pada bocah Tasripin dari Banyumas, Karnoto, 35, warga Pacitan tiba-tiba jadi pemurah pada gadis Tasripah tetangganya. Ternyata memang ada maunya. Setelah 2 kali berhasil menyetubuhi pelajar SMP itu, Karnoto ingkar janji untuk menjamin biaya pendidika gadis itu sampai SMA.

 Berkat berita di dunia maya yang diteruskan oleh twiternya Presiden SBY, orang pun menjadi iba dan peduli pada nasib bocah Tasripin, yang masih kecil harus cari makan untuk diri sendiri dan ketiga adiknya. Kini banyak orang membantu bocah merana dari Cilongok itu, sejak dari keuangan hingga memugar rumah gubuk miliknya. Tasripin-Tasripin di tempat lain sabar dulu, sampai masuk twitter presiden dan diberitakan koran. Niscaya bantuan akan juga datang mengalir.

Gadis Galau Kena `Tespen` Tukang Listrik

SEBAGAI instalatir listrik, Ngasrun, 45, biasa menggunakan tespen untuk mengecek jaringan listrik. Tapi saat ketemu gadis “galau” diputus kekasih, dia mengaku dukun dan bisa mengobati. Padahal faktanya, penyakit gadis Laras, 17, tak kunjung sembuh, sementara “tespen” Ngasrun sudah beraksi 15 kali.

Tukang instalatir listrik tak pernah lepas dari tespen dalam kerjanya. Dengan tespen itu dia bisa mengetahui jaringan listrik mana yang berfungsi dan mana yang tidak. Kalau dicolok nyala, berarti jaringan normal. Tapi jika tespen itu tak juga mengeluarkan sinar merahnya, berarti ada masalah dengan jaringan tersebut. Di situlah sang instalatir mulai mencari kabel yang bermasalah.

Istri Bawahan Ditindih Juga

BENAR-BENAR nekad Sarwono, 38, oknum Kades di Situbondo (Jatim) ini. Saat nafsunya tak lagi bisa dibendung, istri pamong yang anak buah sendiri, masih ditelateni juga. Saat mau digerebek swarga Pak Kades malah kabur tinggalkan selingkuhan, dan hingga kini Sarwono belum kembali ke rumah.

Di kampung Kepala Desa bisa juga dipanggil Pak Lurah. Konon itu mengandung makna: bisa ndulu bisa nglarah (melihat ke lapangan dan mencari solusi). Tapi dalam banyak kasus, Lurah yang terlibat korupsi maka akronim itu mengandung makna: le ngulu ngarah-arah (nilepnya secara hati-hati). Padahal meski sudah hati-hati, pada akhirnya bakal ketahuan juga dan akhirnya banyak Kades yang masuk penjara.

Pak Kepsek `Mencoba` Guru Masa Percobaan

KASIHAN sungguh nasib Bu Guru Rustati, 37. Dia jadi guru statusnya masih honores alias masa percobaan. Tapi gara-gara cukup melek, akhirnya malah “dicoba” pula oleh atasanya yang Kepala SD. Celakanya, saat “uji coba” di hotel bersama Kepsek Suryadi, 53, eh terkena operasi Pekat.

Hingga kini masih ribuan guru honorer yang belum diangkat jadi PNS. Padahal banyak di antara mereka yang mengajar jadi “guru percobaan” atau honorer sudah puluhan tahun ibarat sampai jambul wanen. Tapi apa mau dikata. Meski anggaran Kemendiknas paling besar dari kementrian lain, sebagian besar memang sudah terkuras untuk menggaji guru dan dosen, termasuk tunjangan sertifikasi tentunya.

Monday, October 6, 2014

Staf KPUD `Coblos` Bini Orang

SEBAGAI staf KPUD, Murdadi, 29, ikut bertanggungjawab atas sukesesnya pencoblosan dalam pemilukada di daerahnya. Tapi di kesempatan lain, ternyata dia juga sibuk sendiri “mencoblos” bini orang. Wah, demikian rusaknya oknum KPUD ini, Bupati Kudus sampai terjun langsung mendamaikan warganya yang bertikai urusan selangkangan.

Pekerjaan KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) cukup sibuk juga. Selain mengatur penyelenggaraan pemilukada di wilayah kerjanya, juga saat  berlangsung pemilu legislatif dan pemilu presiden. Dalam kurun kerja selama 5 tahun, 3 kali pesta demokrasi itu menjadi tanggungjawabnya. Namun di Kudus (Jawa Tengah), sibuk seperti apa petugas KPUD, stafnya yang bernama Murdadi masih sempat-sempatnya ngurus “pencoblosan” non bilik TPS bersama Ny. Sri Kardini, 40, yang masih jadi bini orang.

Ayah Tiri Merangkap Dukun Cabul

NAMANYA dukun kalau tidak cabul kok kurang afdol, ya? Maka dukun Dariyun, 40, setelah menikahi janda Parmini, 38, merasa perlu mencabuli Titik, 20, anak tirinya hingga hamil. Paling unik, saat ditangkap polisi bisa-bisanya dia bilang bahwa tak sadar melakukan itu, karena semua berlangsung dalam sebuah ritual.

Dalam Bahasa Indonesia terdapat istilah “kata majemuk”, yakni dua rangkaian kata yang mengandung satu arti. Misalnya: hina dina, fakir miskin, basah kuyup, kering kerontang, dan seterusnya. Karena bahasa itu selalu dinamis mengikuti perkembangan, sehingga di era gombalisasi ini muncul “kata majemuk” baru misalnya:  mata keranjang, lemah syahwat, seksi menggiurkan dan……dukun cabul. Kenapa muncul istilah “dukun cabul”, karena setiap praktek perdukunan selalu disertai dengan ritual mencabuli pasien.

Nikmatnya Sedikit, Dosanya Selangit

KURANG apa kebaikan Husni, 50, sebagai paman? Ponakan yang nganggur di kampung dipanggilnya untuk ikut kerja bersamanya. Tapi begitu lihat istri paman cukup cantik, malah Jumadi, 38, tega menggauli. Ini kan sama saja dari kampung masuk sarung. Paling kurang ajar, ponakan tersebut tega pula membunuh sang paman demi mendapatkan istrinya.

Pepatah lama mengatakan, air susu dibalas air tuba. Maksudnya adalah, kebaikan justru dibalas dengan kejahatan. Agaknya Jumadi belum pernah menerima pencerahan semacam ini, sehingga dia tak bisa menghargai kebaikan pihak lain, termasuk oleh paman sendiri. Ketika nafsu telah menguasai jiwa, apa yang menjadi niatan hati harus terlaksana. Tak peduli bakal merugikan pihak lain, apa lagi terhadap orang yang telah menolong dirinya. Benar-benar Jumadi seperti dongeng banteng dan buaya.

Thursday, September 18, 2014

Simbah yang Penuh Gairah

JIKA tukang nikah, meski usia sudah 70 tahun Mbah Sonto Imut masih sangat bergairah. Bagaimana tidak? Melihat gadis tetangga terjatuh dalam antrian air, pura-pura menolong tetapi cari kesempatan. Dibangunkan gadis itu, sambil tangan kanan “beroperasi” ke dada. Keruan saja Menik, 20, menyumpah-nyumpah.

Idealnya, jadi manusia sekali saja menikah sepanjang hidupnya, lalu dipakai buat selamanya atau sampai kakek-nenek. Tapi tak semua orang bisa bernasib baik seperti itu. Ada juga yang harus pisah dari pasangan karena kematian, atau juga karena pegatan (cerai). Motif cerai juga macam-macam. Ada yang karena tak cocok dengan pasangan, banyak pula karena salah satunya ada memang yang tukang…… kawin!

Cintanya Dirongrong Brondong

SALAH sendiri, mau cari enak kok menikah dengan anak-anak. Akibatnya, setelah Ny. Atikah, 42, tidak enak suaminya cari gadis muda yang lebih enak. Dan inilah yang terjadi, di kala Bahrun, 29, kelonan dengan WIL-nya, digerebek wanita yang lebih cocok jadi ibunya. “Kita cerai saja,” kata Ny. Atikah emosi di depan Pak Lurah.

Rumah tangga yang ideal, istri seyogyanya 5 tahun lebih muda dari suami.Tetapi tak semuanya bisa mendapatkan seperti itu. Banyak yang kawin dalam usia sama, banyak pula lelaki yang menikahi perempuan yang lebih cocok jadi anaknya.

Paling malang bin celaka, bila wanita menikah dengan lelaki yang jauuuuuh lebih muda darinya. Awalnya sih enak, tapi lama-lama dicampakkan dengan alasan: buat apa ngurusin benda purbakala?

Pak Kades Yang Serba Bisa

SEBAGAI Kades, Darnoto, 40, nguris (tak tahu malu)-nya minta ampun. Ada warganya yang jadi janda, diselingkuhinya tanpa mengenal empan papan (tempat). Bila sedang kebelet, janda Minthul, 35, bisa dikencaninya di mana saja. Di tengah sawah bisa, di kandang kambing juga bisa. Pokoknya, bersama Darnoto semua bisa.

Kades adalah pemimpin tertinggi sebuah desa. Sebagai pemimpin, perilakunya jadi percontohan warganya. Pendek kata, dia harus menjadi panutan penduduk; didengarkan kata-katanya, dan dilaksanakan segala perintahnya. Yang begini ini namanya Pak Kades tokoh yang disegani warga. Bukankah pepatah mengatakan, Kades kencing berdiri, pak bayan kencing berlari?

Wednesday, September 17, 2014

Nenek Nepsong Sama Brondong

BRONDONG jagung atau ketan, enak buat anak-anak. Tapi kalau nenek-nenek seperti Ny. Nafsiroh, 42, justru suka “berondong” berupa lelaki muda yang bagus dalam tongkrongan maupun “tangkringan”-nya. Cuma sial belum lama ini, saat si brondong nangkring di belakang perhotelan, eh digerebek warga…..

DI Aceh sampai disebut Serambi Mekah, karena masyarakatnya yang agamis. Syariah Islam pun sebagian diberlakukan di sini, misalnya praktisi selingkuh dicambuk habis oleh WH (Waliyatul Hisbah), semacam Satpol PP. Ironisnya, setan-setan pun juga makin gencar menebar jaringan di daerah ini, mengajak umat ke jalan sesat. Buktinya, masih ada saja pelaku-pelaku mesum mengumbar syahwat, sepertinya tak takut pantat habis didera petugas WH.

Wisata Ranjang PNS Pariwisata

JIKA Sutan Bathugana mendengar, pasti bilang ngeri-ngeri syedap atas kasusnya oknum PNS di Pasuruan (Jatim) ini. Bagaimana tidak? Kusbandi, 40, pegawai Dinas Pariwisata setempat kepergok “wisata ranjang” dengan bini orang. Tentu saja suaminya ngamuk, sehingga PNS celamitan ini diarak ke kantor polisi.

Profesi sering pula menyatu menjadi sebuah perilaku. Awak kapal misalnya, ketika dia berjalan di darat akan teranguk-angguk, seperti dia saat berada di atas kapal. Begitu pula pemain bola, jika tidur kakinya suka nendang-nendang karena mimpi menggiring bola. Tapi jika karyawan Dinas Pariwisata kemudian mengadakan wisata ranjang dengan istri orang, apakah ini juga sebuah “keniscayaan”?

Pliandri Ny Indri

LELAKI beristri lebih dari satu, itu wajar karena agama (Islam) mengizinkan. Tapi kalau perempuan suaminya dua (poliandri), wah ini kurang ajar. Tapi kurang ajar atau bukan, inilah fakta yang dialami Ny. Indri, 37, dari Kediri. Belum juga cerai dengan suami pertama sudah gembul (kumpul) dengan lelaki lain hingga melahirkan.

Sifat umum lelaki memang pembosan, tak puas dengan sesuatu yang monoton alias itu-itu saja. Dalam urusan wanita misalnya, dia (sebenarnya) tak puas dengan hanya satu sasaran. Kalau bisa, semua wanita cantik maunya hendak digauli. Maka dalam Islam, Allah memberinya peluang untuk menikahi 4 wanita, itu pun kalau mampu (bisa berlaku adil). Jika tidak, ya cukup satu saja (QS Anissa ayat 3), dan syukurilah jatah yang ada.

Tuesday, September 16, 2014

Kasmaran Janda Kebul-Kebul

GURU matematika ketemu guru bimbingan konseling di ranjang, mau ngapain, hayo? Jikalau mereka sama lelaki, mungkin sekedar tidur bersama. Tapi karena guru matematika itu lelaki dan guru bimbingan konseling itu janda masih kebul-kebul, wah tentu saja rame. Karena ini pula, Mardius – Haryani digerebek para tetangga.

Menyandang status janda dalam usia muda, jelas sebuah musibah. Tapi bagi orang lain yang punya interest di dalamnya, justru itu menjadi sebuah berkah. Sebab dengan status baru itu, dia punya peluang untuk melancarkan ambisinya yang selama ini terkendala. Taruhlah dia kemudian gagal dalam perjuangan, tapi pandangan umum bisa memaklumi. Beda bila mana dia “berjuang” ketika wanita itu masih punya pasangan resmi, orang akan menilai: “O lha wong edan, Rawabelong kulon Cilandak, bojone wong kok diudak-udak!

Musang Berbulu Ayam

WASPADALAH pada suami sambungan, ketika di rumah masih ada anak-anak gadis. Soalnya, banyak anak tiri yang jadi korban suami “musang berbulu ayam”. Contoh terakhir Mardikin, 47, warga Malang (Jatim). Yanti, 17, sering disetubuhi sejak 2 tahun lalu, gara-gara pernah minta dimandikan ayah tiri.

Suami sambungan, sering menjadi ayah tiri bagi anak-anak si mantan janda. Banyak yang berhasil menjadi pengayom keluarga, paling tidak bisa menjaga stabilitas atau kelangsungan ekonomi. Tapi banyak juga bapak tiri yang kemudian berubah jadi “musang berbulu ayam”. Dia nampak keasliannya sebagai “musang” ketika melihat anak tiri yang ternyata lebih mulus daripada ibunya. Ini bukan ngarang, tapi sering terjadi sebagaimana Mardikin dari Malang ini.

Monday, September 15, 2014

Biar Idiot Yang Penting Hot

MENDUDA terlalu lama membuat Mbah Jumingan, 70, asal tubruk saja. Tak peduli gadis pekok (tidak normal), Giyem, 30, disetubuhinya berulangkali dengan motto: biar idiot yang penting hot. Celakanya, ketika gadis itu hamil Mbah Jumingan enggan tanggungjawab bahkan memilih gantung diri.

Bila istri meninggal lebih dulu, seorang suami pun akan menyandang status baru sebagai duda. Tetapi sama-sama kehilangan pasangan, kaum lelaki umumnya tak tahan terlalu lama bersolo karier. Maka banyak kejadian, tanah kuburan istri masih merah, duda baru itu sudah menikah lagi. Maklum, urusan perut masih bisa diselesaikan dengan jajan di warung sana dan warung sini, tapi khusus yang di bawah perut?

Monday, August 25, 2014

Gara-gara Kencing Manis, Nasib Jadi Pahit

KASIHAN sungguh peruntungan Ngabdul, 43, pengusaha karoseri di Jambi ini. Gara-gara mengidap kencing manis, nasib rumahtangganya jadi pahit. Bagaimana tidak, karena Watik, 37, istrinya tak pernah dipuaskan lagi di ranjang, dia nekad masukkan oknum polisi ke dalam kamarnya. Tentu saja suaminya mencak-mencak.

Rasa manis itu enak. Tapi kalau kencingnya pun sampai terasa manis, siapa yang mau? Dulu penyakit diabetes mellitus ini hadir berdasarkan keturunan. Tapi sekarang, karena pola makan bisa pula kena penyakit yang belum ada obatnya ini. Maka hati-hati bagi orang yang cenderung demen makan enak, bisa saja nantinya kena penyakit kencing manis, meski tak pernah bekerja di PG (Pabrik Gula) Madukismo (Yogya) maupun Gondangwinangun (Klaten).

Paling bahaya, gara-gara kencing manis orang menderita impotensi permanen, sehingga tak mampu menjalankan tugas kesuami-istrian. Nasib serupa dialami oleh Ngabdul, warga Desa Pelawan Jaya, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Dalam usia belum kepala lima, dia sudah tak mampu berbicara di atas ranjang. Jadi meski Watik istrinya cukup cantik, mubadzir saja. Selama ini pengusaha karoseri mobil itu hanya mengacu program PPD alias: Pegang Pegang Doang!

Tamu Misterius Tengah Malam

MUNGKIN tak berbuat apa-apa. Tapi lelaki bertamu di rumah wanita yang sedang ditinggal pergi suami, tengah malam pula, wajar memancing kecurigaan. Karenanya setelah ditegur berulangkali tetap nekad, pasangan bukan suami istri Ridwan – Sinta ini digerebek. Dalam pemeriksaan, keduanya mengaku sudah pacaran 3 bulan.

Di setiap RT sering ada peringatan tertulis: bertamu lebih dari 1 X 24 jam harus lapor! Ini tujuannya jelas, demi keamanan bersama. Bagaimana dengan tamu yang berkunjung kurang dari 24 jam, tapi punya potensi berbuat hil-hil yang mustahal? Apa cukup dibiarkan saja? Susah memang mengawasinya, karena Pak RT dan Hansipnya tak mungkin mengontrol dari waktu ke waktu. Bukankah Pak RT hanyalah pekerjaan suka rela?

Suami jadi Mandor, Istri Disosor

ENTAH dosa apa yang pernah diperbuat Melchias, 29, ini, sehingga harus menerima pembalasan yang menyakitkan. Ditinggal jadi mandor perkebunan di Kalimantan Tengah, eh…..istri di NTT  aborsi gara-gara  disosor orang. Bagaimana nggak sakit hati, saat mendengar istri cerita sambil menangis: “Maaf bang, saya dihamili orang…..!”

Sudah banyak sekali contoh kasus, rumahtangga yang sistem remot (baca: berjauhan), sering jadi makanan “setan lewat”. Bisa itu pihak suami, bisa pula pihak istri: semua punya potensi keluar dari rel rumahtangga. Maklumlah, sama-sama kesepian. Maka bagi yang imannya hanya setebal selotip kabel PLN, ya langsung main sosor saja. Saat “enak”-nya memang jadi lupa segalanya. Tapi begitu jadi masalah, barulah menyesal tujuh turunan macam Ny. Agnes, 26, dari Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT ini.

Kisah ini dimulai dari peluang kerja yang diterima Melchias di Pangkalan Bun, Kalteng. Meski hanya mandor, gajinya lumayan cukup, sehingga dia mampu memboyong istri dan dua anaknya ke medan tugas. Namun ternyata Ny. Agnes tak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja suaminya yang di tengah hutan. Maka baru tiga bulan di perantauan, Agnes minta pulang ke NTT saja. Demi kecintaannya pada keluarga, terpaksa Melchias mengizinkan.

Janda ''Distrom' Petugas PLN

SIAPA yang nggak bingung? Biasanya Mahsun, 39, sayang banget sama istri, kok sekarang tiba-tiba sering main pukul. Kecewa sedikit atas pelayanan Ida, 35, selaku istrinya, langsung saja tinju melayang. Usut punya usut, ternyata pegawai PLN itu memang punya WIL. Ida sudah berhasil menggerebeknya saat suami sedang “nyetrom” janda muda di hotel.

Pemerintah memang benar-benar capek. Sudah mensubsidi BBM, masih juga mensubsidi listrik buat rakyatnya. Tapi sebagaimana premium, listrik subsidi juga banyak dinikmati orang kaya. Maka kini DPR setuju bahwa listrik untuk di atas 900 watt akan dicabut subsidinya, alias dinaikkan tarifnya. Ini baru disetujui lho, belum dilaksanakan.

Tapi di Padang (Sum-Bar), tarif listrik belum dinaikkan, oknum PLN sudah naik duluan dan “nyetrom” Ny. Halida, dosen muda di Perguruan Tinggi Swasta di Bukittinggi. Yang disetrom sih enak-enak saja. Tapi bini Mahsun yang mencak-mencak. Soalnya, gara-gara suami punya WIL, dia jadi sasaran, sering digebugi tanpa alasan yang jelas. Gayanya presis macam petugas PLN yang suka nembak meteran warga.

Sunday, August 10, 2014

Open House Jelang Lebaran

MENJELANG Lebaran umumnya pejabat menyiapkan acara Open House setelah salat Idul Fitri. Tapi di Lampung, karena hanya tukang becak, Sudar, 34,  cukup “open rok” Ngatimi, 25, kekasih gelapnya yang istri sesama tukang becak. Sadisnya, saat kepergok malah galakan Sudar daripada suami Ngatimi.

Sudah menjadi tradisi di negeri ini, menjelang Lebaran para petinggi negara dan politisi menyiapkan open house untuk bersilaturahmi setelah salat Idul Fitri. Setelah hari H tiba, mereka saling kunjung. Setelah itu di rumah sendiri dia menggelar open house yang sama, untuk relasi-relasinya juga. Semua bermaaf-maafan, kembali menjadi fitrah tanpa dosa. Tapi setelah Lebaran usai, kembali ke habitat aslinya. Yang korupsi tetap kembali korupsi, untuk dilebur dosanya tahun depan lagi.

Atasan Maunya di Atas Bawahan

INI lagi, pegawai honor disosor! Bila yang kemarin di Mojokerto, kini di Tanjungpinang (Bangka-Belitung). Ny. Reni, 36, pegawai magang di Pemko Tanjungpinang, dikencani Hari, 40, atasannya di sebuah hotel  di Pancur. Yang menarik penggerebegan itu terselenggara berkat laporan istri Hari kepada polisi.

Yang namanya bawahan, harus tunduk pada atasan. Apa lagi yang masih status pegawai honorer, nasibnya ke depan kan yang menentukan atasan. Bisa saja usulannya jadi PNS dihambat atasan, jika dinilai kinerjanya tak memenuhi syahwat,…. eh syarat. Dan itulah yang terjadi di Tanjungpinang. Seorang bawahan harus siap “diatasi” atasannya agar kariernya menjadi PNS ke depan lancar-lancar saja.

Diperkosa Malah Nambah

AGAKNYA Sarif, 29, memang lelaki pecinta benda purbakala. Melihat nenek-nenek yang pantas jadi ibunya, masih nafsu juga. Maka sang ibu kos, Ny. Jamila, 56, digaulinya sebanyak 3 kali. Uniknya, katanya suka sama suka kok tahu-tahu sinenek lapor ke polisi. “Saya tidak memperkosa, wong dia malah minta nambah.” Ujar Sarif di depan petugas.

Anak muda yang menggemari benda-benda purbakala, biasanya kuliah di Fakultas Ilmu Budaya pada sebuah perguruan tinggi. Dia mengambil jurusan sejarah atau kepurbakalaan. Bila ketemu fosil (benda perbakala) dipelototi, direka-reka untuk mengungkap budaya masa lalu, khususnya di zaman benda itu berasal. Lihat tulang binatang, dianalisa apakah ini jenis erectus soloensis di Sangiran apa bukan. Padahal aslinya, itu hanya tulang sapi bekas hewan korban 5 taun lalu!

Friday, May 9, 2014

'Tidur' Dibayar Jambu

PAK Raden marah jika jambunya diambili anak-anak. Kakek Mustam, 75, justru sebaliknya, senang sekali. Tapi ternyata punya motif. Buah jambu itu sekedar pancingan, untuk menggiring ABG doyan jambu itu ke kamarnya dan kemudian digauli. Sekedar “uang lelah” diberinya gadis malang itu uang Rp 1.000,-

Ingat Pak Raden yang galak pada anak-anak gara-gara buah jambu? Dia selalu curiga pada Unyil dan Usro, karena dikhawatirkan bocah itu akan mencuri buah jambu miliknya. Uniknya, meski kumis tebal dan suara menggelegar, punya penyakit klasik: encok. Penyakit itu akan mendadak kambuh, jika diminta kerja bakti bersama warga.

Kakek Mustam dari Pidie (Aceh) ini berkebalikan dengan Pak Raden. Dia sangat sayang anak, sehingga ketika buah jambunya yang ranum diambili anak-anak termasuk para ABG, malah senang. Kadang malah ikut membantu mengambilkan buah itu, sehingga nama kakek Mustam sangat populer di kalangan anak-anak di bilangan Baro Kunyet, Kecamatan Padang Tijie, Pidie.

Tergoda 'Burung' Kediri

TAHU Kediri terkenal gempi (keras)-nya. Kalau “burung” Kediri? Nggak tahulah! Yang jelas, gara-gara ditelepon pria asal Kediri, Tugini, 25, tega mengkhianati cinta suami hanya sekedar untuk bercinta dengan Paijo, 30, di hotel Klaten. Tapi sial, dalam kondisi “ketanggungan” pasangan mesum itu digerebek suami sendiri.

Kota Kediri memang terkenal oleh rokok (Gudang Garam) dan tahunya. Jika rokok hanya digemari para pemuja tembakau, kalau tahu Kediri hampir semua orang suka. Di samping gempi, gurih, juga tahan lama. Maka pulang bepergian dari Kediri tanpa membawa oleh-oleh tahu Takwa, belumlah afdol namanya.

Adalah Paijo, pria asal Kediri yang merantau di Klaten (Jateng). Sekeras tahu produk daerahnya, sekeras itu pula semangat dan tekadnya untuk mengadu nasib di kota Klaten. Ini sebuah pilihan yang jarang, memang. Biasanya orang merantau kan ke Jakarta atau Surabaya. Tapi Paijo justru memilih kota Klaten. Nggak tahulah apa pertimbangannya. Yang jelas, dari Klaten ke Kediri jika mau pulang kampung, bisa naik bis Eka atau Mira Magelang – Surabaya, nanti turun di Mberakan (Nganjuk).

Istri 'Ditambang' Tetangga

RUMAH tangga Wahid, 35, benar-benar seru. Bagaiman tidak? Ditinggal dia bekerja sebagai buruh tambang, istrinya di rumah “ditambang” tetangga sendiri. Dongkol dan gemesnya Wahid adalah, beberapa waktu lalu sudah pernah digerebek, eh kok masih diulangi Dewi, 28, lagi dengan setelan yang sama.

Pekerja tambang timah, adalah pekerja yang selalu gali lobang tutup lobang dalam arti kata sebenarnya. Sudah bekerja di medan yang berat, salah-salah kena longsoran, tapi hasilnya tidak memadai juga. Dibuat makan sehari-hari tidak cukup, sehingga istri di rumah istri benar-benar tutup lobang gali lobang, agar ekonomi bisa sampai sebulan.

Tuesday, April 8, 2014

Asmara Membara Sang Petani

DIILHAMI  kasus Ariel – Luna Maya barangkali, Ramidi, 42, latah merekam pula adegan mesumnya bersama WIL-nya, Kasmi, 29. Ketika kota Temanggung geger gara-gara adegan mesum itu masuk HP, tak urung pelaku video “Temanggung Membara” ini jadi urusan polisi. Paling mengerikan, aksi mesumnya ini bisa menyebabkan Ramidi dan pasangannya bisa kena denda Rp6 miliar tunai!

Dengan teknologi semakin canggih, HP kini bukan saja untuk berkomunikasi, tapi juga bisa merekam gambar dan mengirimnya pula ke HP lain. Saat teknologi itu digunakan untuk tujuan positif, sangatlah bermanfaat bagi pemakainya. Tapi ketika disalah-gunakan, justru menjadi mala petaka. Macam Ramidi – Kasmi ini apakah menduga, bahwa rekaman adegan mesumnya itu bisa bikin bangkrut rumahtangga dan ekonominya?

Penyesalanku Berakhir di Pohon Duku

PUNYA WIL enaknya cuma sebentar, habis itu masalah terus yang ada. Dan Rustandi, 50, dari Simalungun (Sumut) malah memilih bunuh diri, karena tak kuasa mengatasi masalah bersama WIL-nya. “Maafkan atas pengkhianatanku,” tulis Rustandi pada istrinya, sebelum tergantung di pohon duku.

Kata kalangan praktisi selingkuh dan pria hidung belang, nikmatnya sebuah perselingkuhan hanya minggu-minggu pertama. Saat wanita idaman lain tersebut berhasil ditaklukan, kemudian dilanjutkan dengan “eksekusi”, di situlah asyiknya perselingkuhan. Namun menginjak bulan kedua, apa yang mengasyikkan itu menjadi biasa dan cenderung hambar. Bahkan yang sering terjadi, selebihnya yang ada tinggal masalah dan masalah terus. Padahal, menyelesaikan masalah tanpa bermasalah, hanyalah di Kantor Pegadaian.

Monday, April 7, 2014

Dibakar Api Cemburu

LAMA tak ketemu istri, mustinya dibakar rindu. Tapi yang ditemui Handoko, 32, istrinya justru tak peduli. Kesal Heni, 32, main HP dengan lelaki lain, rasa cemburunya terbakar. Bensin pun diguyurkan ke tubuh istri, dan dilempar korek api, wush! Istri masuk liang lahat, Handoko masuk ruang tahanan!

Suami pulang, sambutlah dengan senyum; begitulah doktrin sebuah rumahtangga. Meski ini sangat murah, ada juga para istri yang mengabaikan ini. Bahkan banyak pula terjadi, suami tiba di rumah tak ada apa-apa. Nasi tiada, minuman juga hampa. Paling celaka lagi, saat suami tiba di rumah, justru istri baru saja menerima tetamu lelaki yang biasa disebut PIL. Bagaimana suami tak mengamuk membabi buta?

Rambutan Binjai Punya Orang

IBARAT rambutan Binjai, Ida, 36, memang tebal dagingnya dan banyak airnya. Segerrr. Maka Acun, 50, lelaki petualang asmara, tergoda membokingnya.  Namun apa yang terjadi? di kala asyik-asyiknya jadi “eksekutor” di kamar hotel, mendadak pintu digedor-gedor suami Ida. Berantakanlah semuanya.

Rambutan Aceh punya nama, tapi punya rasa justru rambutan Binjai. Rambutan Aceh memang terkenal ngelotoknya, tapi rambutan Binjai kesohor lebih gede dan tebal dagingnya. Nilai tambah lainnya, airnya banyak dan rasanya manis sekali. Bagaimana dengan rambutan rafia? Jangan terlalu percaya. Banyak kini pedagang nakal, kelihatannya botak macam kepala mertua Otoy, tapi ternyata itu sekedar kreasi pedagang, yang dengan sengaja “mencukur” satu persatu.

Guru 'Makan' Guru

GURU SD nempeleng murid, itu biasa. Tapi jika guru SD nempeleng istri, pasti bukan soal lalai mengerjakan PR. Apapun alasannya, kini  Ktut Mayun, 39, harus jadi terdakwa. Pasalnya, sang istri kemudian lapor polisi. “Mestinya saya yang marah karena dia selingkuh, kok malah jadi dia yang galakan,” kata istri selaku saksi korban.

Istri cap apapun pasti tak suka suami membagi cintanya seperti kue lapis; sepotong untuk si anu, sepotong lagi untuk si ani. Mutlak harus untuk dirinya seorang. Dus karena itulah, dia akan marah jika menemukan suami punya WIL. Sebab dalam prakteknya, banyak lelaki yang kemudian meningkatkan statusnya sang WIL menjadi istri. Ibarat perguruan tinggi swasta, tadinya hanya terdaftar, menjadi disamakan. Paling celaka, dia kemudian juga menuntut “Sumbangan Pendidikan Mahasiswa” yang sama.

HP Pemicu Cemburu

Agaknya Wasikin, 52, memiliki kekuatan yang rosa-rosa macam Mbah Maridjan almarhum. Saat marah pada istri lantaran cemburu dan diduga selingkuh lewat SMS, Ny. Arsanti, 49, cukup diangkat dan kemudian dilemparkan ke meja tamu, grubyak. Ya babak belurlah…….

Lagi-lagi terjadi, tehnologi informasi yang demikian canggih bisa bikin kacau rumahtangga. Tahun 1990 tak ada ceritanya suami istri ribut gara-gara dipicu SMS di HP. Tahun-tahun itu, HP masih muncul terbatas, dan itupun yang punya orang yang banyak duit. Ukurannya lebih gede, bentuknya seperti hotel. Pemiliknya sangat bergengsi ketika memilikinya.

Thursday, March 27, 2014

Menyantap Penjual Soto

RASA soto ayamnya sih biasa saja, tapi rasa penjualnya, oh…..amboi! Maka oknum PNS Prayoga, 51, ini, jadi ketagihan jajan di warung soto depan kantornya. Dari jajan di warung, akhirnya Yayuk, 33, si pedagang soto gantian “disantap” Prayoga di sebuah rumah kos-kosan. Akhirnya, oh oh ketahuan……..

Bisnis warung makan akan ramai jika menu yang disajikan lezat dan penuh cita rasa. Tapi kadang pula, meski produk makananannya biasa saja, gara-gara penjualnya cantik, banyak pula pengunjung…..lelakinya.

Wah, kalau ini sih sudah sangat subyektif. Pengunjung hadir sesungguhnya bukan untuk memanjakan perut, tapi justru yang ada di bawah perut. Sekarang makan nasi dengan paha goreng saja dulu, lain kali siapa tahu bisa makan “paha” si pemilik warung!

Monday, March 3, 2014

Terpaksa “Dicangkul” Tetangga

Suami bodo macam Sigit, 30 (bukan nama sebenarnya), kok ada juga ya di Kulon Progo (DIY). Gara-gara istri keguguran, dia jadi trauma untuk memberi nafkah batin yang jadi kuwajibannya. Karena Ny. Lestari, 27(bukan nama sebenarnya), sebetulnya masih membutuhkan kehangatan malam, akhirnya dia merelakan “lahan” miliknya dicangkul duda tetangga desa.
Ilmu seksologi agaknya masih perlu diajarkan pada setiap lelaki yang begitu lugu (sederhana). Benar memang, bahwa saat istri terkena miskram harus istirahat dari kegiatan ranjang. Tapi itu kan bukan untuk permanent dan selamanya. Jika kondisi istri sudah sehat kembali, bisa dicoba lagi, gliyak-gliyak waton temindak (pelan-pelan tapi pasti). Masalahnya, ibaratnya tanah, lahan bebas gambut itu kan perlu dicangkul lagi untuk bisa jadi persemaian bibit unggul.

Pendita Durna Van Jombang

ANDAIKAN  sebuah wayang, Mbah Kadar, 62 (bukan nama sebenarnya), ini dapukannya paling cocok jadi Pendita Durna. Sama-sama paranormal, sama-sama pula doyan perempuan. Bedanya, Durna wayang selama ini baru wacana, “Durna” dari dari Jombang (Jatim) tersebut sudah kenyang menggauli pasiennya.

Tokoh wayang Durna memang terkenal mata keranjang. Setiap perempuan cantik maunya dikawini. Dari Setyaboma, Rukmini, Srikandi, dirayu agar mau jadi Ketua Darma Wanita Sokalima. Tapi semuanya gagal. Setyaboma dan Rukmini diambil Kresna, dan Srikandi dipersunting Harjuna murid sendiri. Dus karena itu, selama hidup baru sekali Durna bergaul dan menggauli wanita, yakni Dewi Wilutama, itu pun saat sang bidadari berwud kuda yang bisa terbang, seperti merk cat.

Suami Kerja, Istri 'Diperiksa' Oknum Polisi

Cekk cekkk cekkk….., pukul 24.00 polisi bertamu ke rumah orang. Mengusut kejahatan? Bukan, justru berbuat jahat sendiri, mengencani bini orang! Ironisnya, saat mau digerebek kamarnya, Ny. Mirna, 30 (bukan nama sebenarnya), melarang warga masuk, karena sedang telanjang. Ya memang telanjang, tapi bersama oknum polisi!

Istri cantik memang dambaan setiap lelaki. Tapi tahukah Anda, bahwa bini cakep justru bikin suami sering makan hati. Masalahnya, dia suka dilirak-lirik lelaki lain. Mending jika sekedar mengagumi, kebanyakan pengin pula menggumuli. Maka paling aman, ambilah bini yang jelek dan gembrot, ditinggal jadi Bang Toyib selama 2 kali Lebaran pun tetap aman, takkan ada yang mengganggu. Toh cakep atawa jelek rasanya toh sama saja!

Friday, February 28, 2014

Tewas Gara-gara Ketiduran

Sanip, 25 (bukan nama sebenarnya), rupanya benar-benar peselingkuh berdarah dingin. Bagaimana tidak? Usai mengencani bini orang, kok bisa-bisanya tidur mendengkur di samping wanita gendakannya. Jainudin, 35 (bukan nama sebenarnya),, menyaksikan bininya tidur seranjang dengan lelaki lain, tentu saja naik pitam. Sanip pun mati jadi tumbal kecemburuan.

Istri yang baik, takkan mengizinkan lelaki bukan keluarga sendiri masuk rumah di kala suami tak ada. Meski sebenarnya tak ada apa-apa di antara keduanya, tapi bisa menimbulkan fitnah. Orang-orang yang bermulut ember dan kena penyakit “setan doyan sambel”, bisa saja melempar dugaan macam-macam. “Di kala suami pergi, si Anu malah menerima tamu lelaki. Jangan-jangan pada anu mereka…..,” begitu dia melempar gosip.

“Gratifikasi” Untuk Istri

Andaikan Ny. Hernita, 30 (bukan nama sebenarnya), seorang pejabat negara, terima gratifikasi sudahlah jamak. Tapi dia yang hanya ibu rumahtangga biasa kok dapat hadiah sepeda motor dari Pak Kades, pasti ada apa-apanya. Ternyata, sepeda motor itu sebagai imbalan, karena Hernita telah membantu Kades menjadi medan penyaluran nafsunya!

Tiap Kepala Desa (Kades) memang punya cara sendiri untuk menggerakkan rakyatnya berpartisipasi dalam pembangunan wilayah. Ada yang lewat penyuluhan, ada pula yang dirangsang lewat sebuah hadiah. Misalnya, warga yang tak pernah telat bayar PBB diberi hadiah kompor gas, atau dispenser. Bisa pula karena jadi pelopor lingkungan, lalu diberinya hadiah TV 17 inc.

Istri Hasim, 40 (bukan nama sebenarnya), warga Teluk Kayuputih, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi: tiba-tiba dikirimi sepeda motor Yamaha Mio baru, lengkap dengan STNK dan BPKB atas nama Ny. Hernita. Para tetangga pun menduga, mungkin dia dapat hadiah “gebyar ini itu” yang biasa dikampanyekan lewat SMS tak dikenal. “Mujur banget dia, ya? Dapat hadiah beneran, bukannya malah uangnya di bank habis dikuras,” kata para tetangga.

Bini Tetangga di Eksekusi

Lelaki memang makhluk yang tak ada puasnya. Macam Pardi, 31, (bukan nama sebenarnya) ini contohnya. Sudah punya bini, begitu lihat istri tetangga jauh lebih seksi, kebelet pengin meng-“eksekusi”. Untung korban berteriak, sehingga lelaki bajul buntung ini malah kena bogem warga tetangga desa.

Bini itu konon kepanjangan kata: bisa dikeloni. Bukan sekedar bisa, malah harus! Cuma masalahnya, lelaki itu pembosan. Berkutat dan bergulat dengan obyek yang itu-itu juga alias monoton, bisa terjebak kejenuhan. Nah, bagi lelaki yang kurang iman tapi duitnya lumayan, mulailah mencoba diversifikasi “menu”. Untuk selingan menu rutin di rumah, mencoba kemasan lain yang lebih maknyusss dan lebih nendang seperti kata Bondan Winarno.

Penjual Kasur Malah Syurrr

Nekad banget Kasmudin, 34(bukan nama sebenarnya), jadi penjual kasur. Melihat perempuan idiot, masih syurrr juga. Maka yang terjadi kemudian, pura-pura menawarkan kasur, tapi yang dibuka bukan gulungan kasurnya, justru rok Ny. Rahmini, 29 (bukan nama sebenarnya)., Urusan pun memanjang sampai Polres Lahat, Sumatera Selatan.

Lelaki tertarik pada makhluk lawan jenis, itu normal. Tapi itupun, biasanya pasti pilih-pilih yang cantik, tak sekedar asal beda kelamin. Tapi agaknya Kasmudin ini memang tipe manusia pemakan segala, cantik atau jelek, main tabrak saja. Dapat yang cantik, ya alhamdulillah wasyukurillah. Tapi kalau kepepet, yang jelek pun nggak masalah. Yang penting, ibaratnya Vespa begitu, sudah dapat sarana untuk ngetap olie.

Kasmudin yang tinggal di kota Lahat, pekerjaan sehari-harinya menjadi pedagang kasur keliling. Gulungan kasur itu dipikul dan dibawa keliling ke berbagai kampung, masuk dari satu gang ke gang lain. Dalam jarak beberapa meter, mulutnya tanpa henti berpromisi, surrrrr kasur, surrr kasur! Saat ada peminat, transaksi pun terjadi. Kadang gol, kadang hanya lihat-lihat doang!

Suami Opname, Istri Malah Di-`Injeksi`

MERY, 47, ini istri cap apa, di kala suami terkapar di rumah sakit, kok sempat-sempatnya membangun jejaring asmara dengan PIL. Dan paling tragis, begitu Markus, 53, suaminya sembuh, Mery hanya mengantar sampai ke rumahnya. Habis itu langsung ……wasalam minggat bersama selingkuhannya.

Rumahtangga dengan tiga anak dan satu cucu, mestinya bangunan keluarga itu sudah demikian kokoh. Tapi itu ternyata bukan jaminan. Sebab banyak juga terjadi, rumahtangga bubar justru setelah kawin perak. Masalahnya, setan teroris rumahtangga itu  baru hadir saat mereka bahagia di hari tua. Masalahnya sekarang tergantung para praktisinya sendiri. Kuat si iman apa kuat si “imin”?.

Ny. Mery warga Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, berumah tangga dengan Markus sudah lebih dari 25 tahun. Dari kerjasama nirlaba di bidang tataniaga cinta itu telah lahir 3 anak dan satu cucu. Tapi justru di hari tua mereka rumahtangga itu hancur berantakan gara-gara setan lewat. Masalahnya, Ny. Mery kemudian minggat bersama Daniel, 48, kekasih barunya. Padahal, dalam usia setua itu apa yang mau dicari?

Atasan di Atas Bawahan

INI lagi, pegawai honor disosor! Bila yang kemarin di Mojokerto, kini di Tanjungpinang (Bangka-Belitung). Ny. Reni, 36, pegawai magang di Pemko Tanjungpinang, dikencani Hari, 40, atasannya di sebuah hotel  di Pancur. Yang menarik penggerebegan itu terselenggara berkat laporan istri Hari kepada polisi.

Yang namanya bawahan, harus tunduk pada atasan. Apa lagi yang masih status pegawai honorer, nasibnya ke depan kan yang menentukan atasan. Bisa saja usulannya jadi PNS dihambat atasan, jika dinilai kinerjanya tak memenuhi syahwat,…. eh syarat. Dan itulah yang terjadi di Tanjungpinang. Seorang bawahan harus siap “diatasi” atasannya agar kariernya menjadi PNS ke depan lancar-lancar saja.

Hari dan Reni memang bekerja satu kantor di Pemko Tanjungpinang. Hari sudah jadi PNS yang punya kedudukan, sedangkan Reni masih magang. Sebagaimana bawahan, Reni harus menurut apa pun yang diperintahkan Hari sebagai atasan. Dari ngetik surat ini itu, sampai urusan lain yang masih ada hubungannya dengan kedinasan. Pendek kata, disuruh apa saja, Reni harus menjawab: siap, Pak! Kasihan memang si Reni, usia sudah menjelang kepala empat, belum juga diangkat jadi PNS. Jadi selama ini penghasilannya hanya berupa honor.

Nasib Jadi `Dewa Penolong`

BAGAIMANA Ny. Yayuk, 45, tak kesepian. Punya suami satu saja, jauh di tempat. Sebagai wanita muda, wajar saja dia sering naik syahwat, tapi suami justru kerja di Irian Barat (Papua). Maka ketika ada lelaki mau jadi “dewa penolong”, mereka pun kencan sampai di siang bolong. Tapi enak bagi mereka, eneg bagi warga sekitarnya.

Idealnya sih, punya istri selalu di rumah, kerjanya cuma mamah dan mlumah. Tapi rejeki orang kan tidak selalu sama. Ada yang surplus bin jibar-jibur (makmur). Tapi banyak juga yang buat makan sehari-hari saja sering masih jadi tanda tanya. Yang terjadi kemudian, berlakulah filosofi Jawa modern: kumpul ora kumpul watone mangan (kumpul nggak kumpul yang penting makan). Makanya kini banyak terjadi, istri tinggal di kampung, suami kerja di luar Pulau Jawa.

Nasib serupa dialami pasangan keluarga Yayuk – Jono dari Gresik (Jatim). Sudah beberapa tahun ini mereka harus “pisah rumah”. Maksudnya, istri tetap di Gresik, suami tinggal di Papua karena bekerja di Freeport. Hanya 6 bulan sekali Jono bisa pulang, dalam rangka setor benggol dan setor bonggol. Yang terakhir paling utama, karena soal benggol tentunya bisa ditransfer lewat bank.