Monday, March 3, 2014

Suami Kerja, Istri 'Diperiksa' Oknum Polisi

Cekk cekkk cekkk….., pukul 24.00 polisi bertamu ke rumah orang. Mengusut kejahatan? Bukan, justru berbuat jahat sendiri, mengencani bini orang! Ironisnya, saat mau digerebek kamarnya, Ny. Mirna, 30 (bukan nama sebenarnya), melarang warga masuk, karena sedang telanjang. Ya memang telanjang, tapi bersama oknum polisi!

Istri cantik memang dambaan setiap lelaki. Tapi tahukah Anda, bahwa bini cakep justru bikin suami sering makan hati. Masalahnya, dia suka dilirak-lirik lelaki lain. Mending jika sekedar mengagumi, kebanyakan pengin pula menggumuli. Maka paling aman, ambilah bini yang jelek dan gembrot, ditinggal jadi Bang Toyib selama 2 kali Lebaran pun tetap aman, takkan ada yang mengganggu. Toh cakep atawa jelek rasanya toh sama saja!


Umur Jazuli sudah di atas kepala empat, nyaris balita (di bawah lima puluh tahun). Tapi karena dia pengusaha sukses, bisa saja mempersunting Mirna yang usianya terpaut 15 tahun darinya. Bukan saja jauh lebih muda, tapi juga jauh lebih cantik dari rata-rata warga di tempat tinggalnya. Bahagia sekalilah Jazuli. Karena ibarat makan nasi,
”menu”-nya selalu beras rajalele kata orang Solo, atau Cianjur Istana kata orang Jabar. Pokoknya “nasi” varitas Mirna jelas sangat pulen, kapan saja nikmat disantap.

Masalahnya, lelaki itu pembosan! Biar setiap hari ketemu “menu” rajalele, Cianjur Istana atau bareh (beras) Solok kata orang Padang, bila itu-itu melu pasti jenuh juga. Begitu pula dengan Jazuli. Hanya setahun dua tahun dia menikmati surganya perkawinan. Setelah dua anaknya lahir, dia biasa saja, dan kembali tenggelam dalam bisnisnya. Kerja hingga larut malam, pulang-pulang sudah di atas pukul 02.00. Kerja banting tulang, tapi lupa sudah “banting-bantingan” dengan bini yang jadi kewajibannya.

Apapun suami memanjakan dan memfasilitasi, jika kebutuhan batin tak dipenuhi istri bisa berontak. Sebagai perempuan normal, Mirna memang tak hanya butuh pemenuhan kebutuhan perut, tapi juga yang di bawah perut. Karena suami sudah acuh, terpaksa dia kemudian mencari solusi lain. Jamannya partai sibuk berkoalisi, apa salahnya dia juga “berkoalisi” dengan pria idalam lain (PIL). “Jika pandai mengaturnya, pasti bisa aman sampai 2014,” begitu tekad Mirna.

Teman “berkoalisi” setara itu ternyata oknum polisi yang bertugas di Polsek Sei Nyamuk Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur. Orangnya tidak gendut, begitu juga rekeningnya. Tapi bagi Mirna, yang penting Kamil, 33 (bukan nama sebenarnya), mampu memuaskan saat koalisi itu dilanjutkan dengan “eksekusi” di ranjang. Maka di luar jadwal patroli pun Kamil rajin patroli. Bukan ke kampung-kampung pada umumnya, tapi ke rumah Mirna di Kampung Tanjung Aru yang masih di bawah kendali keamanan Polsek Sei Nyamuk.

Ironisnya, oknum polisi ini asal “patroli” saja, tanpa berpijak pada kepatutan dan kelaikan bermasyarakat. Bukan dalam rangka mengusut kejahatan, pukul 24.00 juga bertamu ke rumah Mirna, padahal suaminya sedang sibuk di tempat usahanya. Mau tak mau warga pun beranalisa, bahwa pasti ada hil-hil mustahal dalam peristiwa itu. Maka ketika Kamil pukul 24.00 datang dan memarkir motornya jauh dari rumah Mirna, warga mencoba mengintip.

Kecurigaan warga benar. Di dalam sana ternyata nampak oknum polisi itu tengah 'memeriksa' bini Jazuli. Diam-diam warga lalu menghubungi mertua Mirna yang juga tinggal sekampung. Lelaki tua itu bergegas ke rumah menantunya, dan minta dibukakan pintu. Tapi boro-boro Mirna membukakan, justru menghardik. “Jangan masuk, saya sedang telanjang, tauk….!” ujarnya ketus. Warga pun tak peduli. Gagal masuk pintu resmi, jendela yang dijebol.

Akhirnya mertua dan warga berhasil masuk. Lagi-lagi Mirna sumpah demi Allah bahwa tak ada lelaki di rumahnya. Tapi ketika digeledah, oknum polisi ditemukan ngumpet di kamar mandi dengan berselimut menutupi ketelanjangannya. Warga yang emosi pun segera menghajarnya hingga babak belur, baru dilaporkan ke Polsek Sei Nyamuk. Tekad Jazuli suami Mirna, jika kasus ini dipetieskan, dia akan menuntutnya hingga meja Kapolri sekalipun.

Hai, tau nggak? Urusan Kapolri sudah seabrek-abrek! 

No comments:

Post a Comment