TAHU Kediri terkenal gempi (keras)-nya. Kalau “burung” Kediri? Nggak tahulah! Yang jelas, gara-gara ditelepon pria asal Kediri, Tugini, 25, tega mengkhianati cinta suami hanya sekedar untuk bercinta dengan Paijo, 30, di hotel Klaten. Tapi sial, dalam kondisi “ketanggungan” pasangan mesum itu digerebek suami sendiri.
Kota Kediri memang terkenal oleh rokok (Gudang Garam) dan tahunya. Jika rokok hanya digemari para pemuja tembakau, kalau tahu Kediri hampir semua orang suka. Di samping gempi, gurih, juga tahan lama. Maka pulang bepergian dari Kediri tanpa membawa oleh-oleh tahu Takwa, belumlah afdol namanya.
Adalah Paijo, pria asal Kediri yang merantau di Klaten (Jateng). Sekeras tahu produk daerahnya, sekeras itu pula semangat dan tekadnya untuk mengadu nasib di kota Klaten. Ini sebuah pilihan yang jarang, memang. Biasanya orang merantau kan ke Jakarta atau Surabaya. Tapi Paijo justru memilih kota Klaten. Nggak tahulah apa pertimbangannya. Yang jelas, dari Klaten ke Kediri jika mau pulang kampung, bisa naik bis Eka atau Mira Magelang – Surabaya, nanti turun di Mberakan (Nganjuk).
Di luar kesibukan bisnis, ternyata Paijo kecantol pula dengan putri Klaten, Tugini namanya. Bodi dan penampilannya cukup lumayan. Kalau ada cacat ialah, perempuan ini sudah punya suami. Tapi wong namanya kadung cinta, meski bini orang ya ditelateni terus. “Yang penting dianya suka sama saya, habis perkara,” begitu prinsip Paijo.
Tak pernah jelas bagaimana Paijo – Tugini bisa berkoalisi. Yang pasti, dari koalisi tersebut keduanya sudah beberapa kali mengadakan “eksekusi”. Lokasinya bisa di hotel melati, bisa pula di penginapan biasa. Yang penting sama-sama puas, sama-sama bahagia. Ternyata koalisi antara tahu Kediri dengan apem Klaten memang luar biasa. Padahal ini masih apem ukuran standar, belum yang made in Jatinom (Yokowiyu).
Bila Tugini atau Paijo kangen, tinggal telepon liwat HP atau SMS, nanti keduanya segera gabung di tempat tertentu. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, siang-siang Paijo menelpon Tugini. Habis menerima telepon tersebut si wanita langsung bergegas pergi naik motor. Pura-puranya pamit suami ada keperluan sesuatu, tapi hal itu tak menghilangkan kecurigaan Marjono, 32, selaku suaminya.
Gerak-gerik Tugini memang mencurigakan. Maka setelah istrinya pergi, diam-diam dia membuntuti. Lho, kok masuk ke sebuah hotel melati? Tak lama kemudian terlihat dari jauh istrinya masuk hotel bersama seorang lelaki. Tahulah sudah apa yang akan terjadi, sehingga Marjono segera mengontak polisi terdekat.
Dengan bantuan Satpam hotel, berhasil ditunjukkan di kamar mana Tugini boking. Dugaan Marjono tak meleset. Di kamar itu Tugini dan gendakannya dipergoki sedang berhubungan intim bak suami istri.
Keduanya segera digelandang ke Polres Klaten. Tugini hanya bisa tertunduk malu, karena aksi mesumnya ketahuan langsung oleh suami sendiri.
Tugini malu-malu kucing, Paijo-nya kucing garong! (HJ/Gunarso TS)
Kota Kediri memang terkenal oleh rokok (Gudang Garam) dan tahunya. Jika rokok hanya digemari para pemuja tembakau, kalau tahu Kediri hampir semua orang suka. Di samping gempi, gurih, juga tahan lama. Maka pulang bepergian dari Kediri tanpa membawa oleh-oleh tahu Takwa, belumlah afdol namanya.
Adalah Paijo, pria asal Kediri yang merantau di Klaten (Jateng). Sekeras tahu produk daerahnya, sekeras itu pula semangat dan tekadnya untuk mengadu nasib di kota Klaten. Ini sebuah pilihan yang jarang, memang. Biasanya orang merantau kan ke Jakarta atau Surabaya. Tapi Paijo justru memilih kota Klaten. Nggak tahulah apa pertimbangannya. Yang jelas, dari Klaten ke Kediri jika mau pulang kampung, bisa naik bis Eka atau Mira Magelang – Surabaya, nanti turun di Mberakan (Nganjuk).
Di luar kesibukan bisnis, ternyata Paijo kecantol pula dengan putri Klaten, Tugini namanya. Bodi dan penampilannya cukup lumayan. Kalau ada cacat ialah, perempuan ini sudah punya suami. Tapi wong namanya kadung cinta, meski bini orang ya ditelateni terus. “Yang penting dianya suka sama saya, habis perkara,” begitu prinsip Paijo.
Tak pernah jelas bagaimana Paijo – Tugini bisa berkoalisi. Yang pasti, dari koalisi tersebut keduanya sudah beberapa kali mengadakan “eksekusi”. Lokasinya bisa di hotel melati, bisa pula di penginapan biasa. Yang penting sama-sama puas, sama-sama bahagia. Ternyata koalisi antara tahu Kediri dengan apem Klaten memang luar biasa. Padahal ini masih apem ukuran standar, belum yang made in Jatinom (Yokowiyu).
Bila Tugini atau Paijo kangen, tinggal telepon liwat HP atau SMS, nanti keduanya segera gabung di tempat tertentu. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, siang-siang Paijo menelpon Tugini. Habis menerima telepon tersebut si wanita langsung bergegas pergi naik motor. Pura-puranya pamit suami ada keperluan sesuatu, tapi hal itu tak menghilangkan kecurigaan Marjono, 32, selaku suaminya.
Gerak-gerik Tugini memang mencurigakan. Maka setelah istrinya pergi, diam-diam dia membuntuti. Lho, kok masuk ke sebuah hotel melati? Tak lama kemudian terlihat dari jauh istrinya masuk hotel bersama seorang lelaki. Tahulah sudah apa yang akan terjadi, sehingga Marjono segera mengontak polisi terdekat.
Dengan bantuan Satpam hotel, berhasil ditunjukkan di kamar mana Tugini boking. Dugaan Marjono tak meleset. Di kamar itu Tugini dan gendakannya dipergoki sedang berhubungan intim bak suami istri.
Keduanya segera digelandang ke Polres Klaten. Tugini hanya bisa tertunduk malu, karena aksi mesumnya ketahuan langsung oleh suami sendiri.
Tugini malu-malu kucing, Paijo-nya kucing garong! (HJ/Gunarso TS)

No comments:
Post a Comment