Monday, August 25, 2014

Gara-gara Kencing Manis, Nasib Jadi Pahit

KASIHAN sungguh peruntungan Ngabdul, 43, pengusaha karoseri di Jambi ini. Gara-gara mengidap kencing manis, nasib rumahtangganya jadi pahit. Bagaimana tidak, karena Watik, 37, istrinya tak pernah dipuaskan lagi di ranjang, dia nekad masukkan oknum polisi ke dalam kamarnya. Tentu saja suaminya mencak-mencak.

Rasa manis itu enak. Tapi kalau kencingnya pun sampai terasa manis, siapa yang mau? Dulu penyakit diabetes mellitus ini hadir berdasarkan keturunan. Tapi sekarang, karena pola makan bisa pula kena penyakit yang belum ada obatnya ini. Maka hati-hati bagi orang yang cenderung demen makan enak, bisa saja nantinya kena penyakit kencing manis, meski tak pernah bekerja di PG (Pabrik Gula) Madukismo (Yogya) maupun Gondangwinangun (Klaten).

Paling bahaya, gara-gara kencing manis orang menderita impotensi permanen, sehingga tak mampu menjalankan tugas kesuami-istrian. Nasib serupa dialami oleh Ngabdul, warga Desa Pelawan Jaya, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Dalam usia belum kepala lima, dia sudah tak mampu berbicara di atas ranjang. Jadi meski Watik istrinya cukup cantik, mubadzir saja. Selama ini pengusaha karoseri mobil itu hanya mengacu program PPD alias: Pegang Pegang Doang!


Secara materil, Watik memang tercukupkan dengan usaha suaminya. Tapi soal onderdil, inilah yang sangat mengharukan. Istri-istri yang lain minimal seminggu dua kali masih dapat alokasi cinta, sedangkan dia sudah lebih dari 3 tahun hanya jadi korban PPD suaminya. Maka ketika Watik kemudian kenal dengan Bripka Danuri, 40, langsung terkiwir-kiwir. Soalnya, selain dia mampu menegakkan hukum sesuai profesinya, juga piawai menegakkan burung!

Begitulah kemudian yang terjadi, Watik sering pergi dengan oknum polisi ini. Di hotel atau penginepan lain, Bripka Danuri mampu membahagiakan istri Ngabdul secara lahir dan batin. Buktinya, setiap kali habis “dicas” oleh oknum polisi ini, wajahnya menjadi demikian sumringah, persis penderita gagal ginjal habis cuci darah. “Kapan ketemu lagi dan ngecas lagi Mas?” kata Watik manja.

Lama-lama ulah Watik ini tercium juga oleh Ngabdul. Melihat langsung sih tidak, tapi kalangan tetangga dan simpatisan beberapa kali menginformasikan bahwa istrinya sering jalan bareng dengan seorang anggota polisi. Bukan hanya jalan bareng, tapi juga tidur bareng di rumah sendiri. Gila nggak, di kantor dia mendisain bodi mobil orang, di rumah bodi bagus istrinya dimanfaatkan dan ditelateni lelaki lain.

Aksi mesum Danuri – Watik memang semakin nekad. Asal suami tak di rumah, langsung saja oknum polisi itu datang, dimatikan seluruh lampu dan kemudian keduanya memuaskan syahwat masing-masing. Namun sial beberapa hari lalu. Di tengan keduanya sedang ketanggungan, tahu-tahu digerebek warga. Ngabdul yang sibuk di tempat usahanya langsung dipanggil pulang. Lalu katanya, “Saya minta oknum polisi ini diproses sesuai hukum yang berlaku.”

Akibat ulah istrinya, Ngabdul siap menceraikan istrinya. Dia memang mengakui secara jujur, istrinya kesepian akibat penyakit kencing manis yang dideritanya. Tapi bagaimana lagi, Ngabdul sudah berobat ke sana kemari tak juga memawa hasil. Maunya pengusaha karoseri ini, istrinya supaya terus bersabar. Bukankah wanita penyabar surga balasannya.

Watik maunya yang instan kok, surga dunia! 

No comments:

Post a Comment