Thursday, September 18, 2014

Simbah yang Penuh Gairah

JIKA tukang nikah, meski usia sudah 70 tahun Mbah Sonto Imut masih sangat bergairah. Bagaimana tidak? Melihat gadis tetangga terjatuh dalam antrian air, pura-pura menolong tetapi cari kesempatan. Dibangunkan gadis itu, sambil tangan kanan “beroperasi” ke dada. Keruan saja Menik, 20, menyumpah-nyumpah.

Idealnya, jadi manusia sekali saja menikah sepanjang hidupnya, lalu dipakai buat selamanya atau sampai kakek-nenek. Tapi tak semua orang bisa bernasib baik seperti itu. Ada juga yang harus pisah dari pasangan karena kematian, atau juga karena pegatan (cerai). Motif cerai juga macam-macam. Ada yang karena tak cocok dengan pasangan, banyak pula karena salah satunya ada memang yang tukang…… kawin!

Cintanya Dirongrong Brondong

SALAH sendiri, mau cari enak kok menikah dengan anak-anak. Akibatnya, setelah Ny. Atikah, 42, tidak enak suaminya cari gadis muda yang lebih enak. Dan inilah yang terjadi, di kala Bahrun, 29, kelonan dengan WIL-nya, digerebek wanita yang lebih cocok jadi ibunya. “Kita cerai saja,” kata Ny. Atikah emosi di depan Pak Lurah.

Rumah tangga yang ideal, istri seyogyanya 5 tahun lebih muda dari suami.Tetapi tak semuanya bisa mendapatkan seperti itu. Banyak yang kawin dalam usia sama, banyak pula lelaki yang menikahi perempuan yang lebih cocok jadi anaknya.

Paling malang bin celaka, bila wanita menikah dengan lelaki yang jauuuuuh lebih muda darinya. Awalnya sih enak, tapi lama-lama dicampakkan dengan alasan: buat apa ngurusin benda purbakala?

Pak Kades Yang Serba Bisa

SEBAGAI Kades, Darnoto, 40, nguris (tak tahu malu)-nya minta ampun. Ada warganya yang jadi janda, diselingkuhinya tanpa mengenal empan papan (tempat). Bila sedang kebelet, janda Minthul, 35, bisa dikencaninya di mana saja. Di tengah sawah bisa, di kandang kambing juga bisa. Pokoknya, bersama Darnoto semua bisa.

Kades adalah pemimpin tertinggi sebuah desa. Sebagai pemimpin, perilakunya jadi percontohan warganya. Pendek kata, dia harus menjadi panutan penduduk; didengarkan kata-katanya, dan dilaksanakan segala perintahnya. Yang begini ini namanya Pak Kades tokoh yang disegani warga. Bukankah pepatah mengatakan, Kades kencing berdiri, pak bayan kencing berlari?

Wednesday, September 17, 2014

Nenek Nepsong Sama Brondong

BRONDONG jagung atau ketan, enak buat anak-anak. Tapi kalau nenek-nenek seperti Ny. Nafsiroh, 42, justru suka “berondong” berupa lelaki muda yang bagus dalam tongkrongan maupun “tangkringan”-nya. Cuma sial belum lama ini, saat si brondong nangkring di belakang perhotelan, eh digerebek warga…..

DI Aceh sampai disebut Serambi Mekah, karena masyarakatnya yang agamis. Syariah Islam pun sebagian diberlakukan di sini, misalnya praktisi selingkuh dicambuk habis oleh WH (Waliyatul Hisbah), semacam Satpol PP. Ironisnya, setan-setan pun juga makin gencar menebar jaringan di daerah ini, mengajak umat ke jalan sesat. Buktinya, masih ada saja pelaku-pelaku mesum mengumbar syahwat, sepertinya tak takut pantat habis didera petugas WH.

Wisata Ranjang PNS Pariwisata

JIKA Sutan Bathugana mendengar, pasti bilang ngeri-ngeri syedap atas kasusnya oknum PNS di Pasuruan (Jatim) ini. Bagaimana tidak? Kusbandi, 40, pegawai Dinas Pariwisata setempat kepergok “wisata ranjang” dengan bini orang. Tentu saja suaminya ngamuk, sehingga PNS celamitan ini diarak ke kantor polisi.

Profesi sering pula menyatu menjadi sebuah perilaku. Awak kapal misalnya, ketika dia berjalan di darat akan teranguk-angguk, seperti dia saat berada di atas kapal. Begitu pula pemain bola, jika tidur kakinya suka nendang-nendang karena mimpi menggiring bola. Tapi jika karyawan Dinas Pariwisata kemudian mengadakan wisata ranjang dengan istri orang, apakah ini juga sebuah “keniscayaan”?

Pliandri Ny Indri

LELAKI beristri lebih dari satu, itu wajar karena agama (Islam) mengizinkan. Tapi kalau perempuan suaminya dua (poliandri), wah ini kurang ajar. Tapi kurang ajar atau bukan, inilah fakta yang dialami Ny. Indri, 37, dari Kediri. Belum juga cerai dengan suami pertama sudah gembul (kumpul) dengan lelaki lain hingga melahirkan.

Sifat umum lelaki memang pembosan, tak puas dengan sesuatu yang monoton alias itu-itu saja. Dalam urusan wanita misalnya, dia (sebenarnya) tak puas dengan hanya satu sasaran. Kalau bisa, semua wanita cantik maunya hendak digauli. Maka dalam Islam, Allah memberinya peluang untuk menikahi 4 wanita, itu pun kalau mampu (bisa berlaku adil). Jika tidak, ya cukup satu saja (QS Anissa ayat 3), dan syukurilah jatah yang ada.

Tuesday, September 16, 2014

Kasmaran Janda Kebul-Kebul

GURU matematika ketemu guru bimbingan konseling di ranjang, mau ngapain, hayo? Jikalau mereka sama lelaki, mungkin sekedar tidur bersama. Tapi karena guru matematika itu lelaki dan guru bimbingan konseling itu janda masih kebul-kebul, wah tentu saja rame. Karena ini pula, Mardius – Haryani digerebek para tetangga.

Menyandang status janda dalam usia muda, jelas sebuah musibah. Tapi bagi orang lain yang punya interest di dalamnya, justru itu menjadi sebuah berkah. Sebab dengan status baru itu, dia punya peluang untuk melancarkan ambisinya yang selama ini terkendala. Taruhlah dia kemudian gagal dalam perjuangan, tapi pandangan umum bisa memaklumi. Beda bila mana dia “berjuang” ketika wanita itu masih punya pasangan resmi, orang akan menilai: “O lha wong edan, Rawabelong kulon Cilandak, bojone wong kok diudak-udak!

Musang Berbulu Ayam

WASPADALAH pada suami sambungan, ketika di rumah masih ada anak-anak gadis. Soalnya, banyak anak tiri yang jadi korban suami “musang berbulu ayam”. Contoh terakhir Mardikin, 47, warga Malang (Jatim). Yanti, 17, sering disetubuhi sejak 2 tahun lalu, gara-gara pernah minta dimandikan ayah tiri.

Suami sambungan, sering menjadi ayah tiri bagi anak-anak si mantan janda. Banyak yang berhasil menjadi pengayom keluarga, paling tidak bisa menjaga stabilitas atau kelangsungan ekonomi. Tapi banyak juga bapak tiri yang kemudian berubah jadi “musang berbulu ayam”. Dia nampak keasliannya sebagai “musang” ketika melihat anak tiri yang ternyata lebih mulus daripada ibunya. Ini bukan ngarang, tapi sering terjadi sebagaimana Mardikin dari Malang ini.

Monday, September 15, 2014

Biar Idiot Yang Penting Hot

MENDUDA terlalu lama membuat Mbah Jumingan, 70, asal tubruk saja. Tak peduli gadis pekok (tidak normal), Giyem, 30, disetubuhinya berulangkali dengan motto: biar idiot yang penting hot. Celakanya, ketika gadis itu hamil Mbah Jumingan enggan tanggungjawab bahkan memilih gantung diri.

Bila istri meninggal lebih dulu, seorang suami pun akan menyandang status baru sebagai duda. Tetapi sama-sama kehilangan pasangan, kaum lelaki umumnya tak tahan terlalu lama bersolo karier. Maka banyak kejadian, tanah kuburan istri masih merah, duda baru itu sudah menikah lagi. Maklum, urusan perut masih bisa diselesaikan dengan jajan di warung sana dan warung sini, tapi khusus yang di bawah perut?