Monday, November 3, 2014

Istri Tak Mau Dijamah, Suami Beralih ke Tasripah

KETIKA orang mendadak “welas asih” pada bocah Tasripin dari Banyumas, Karnoto, 35, warga Pacitan tiba-tiba jadi pemurah pada gadis Tasripah tetangganya. Ternyata memang ada maunya. Setelah 2 kali berhasil menyetubuhi pelajar SMP itu, Karnoto ingkar janji untuk menjamin biaya pendidika gadis itu sampai SMA.

 Berkat berita di dunia maya yang diteruskan oleh twiternya Presiden SBY, orang pun menjadi iba dan peduli pada nasib bocah Tasripin, yang masih kecil harus cari makan untuk diri sendiri dan ketiga adiknya. Kini banyak orang membantu bocah merana dari Cilongok itu, sejak dari keuangan hingga memugar rumah gubuk miliknya. Tasripin-Tasripin di tempat lain sabar dulu, sampai masuk twitter presiden dan diberitakan koran. Niscaya bantuan akan juga datang mengalir.

Gadis Galau Kena `Tespen` Tukang Listrik

SEBAGAI instalatir listrik, Ngasrun, 45, biasa menggunakan tespen untuk mengecek jaringan listrik. Tapi saat ketemu gadis “galau” diputus kekasih, dia mengaku dukun dan bisa mengobati. Padahal faktanya, penyakit gadis Laras, 17, tak kunjung sembuh, sementara “tespen” Ngasrun sudah beraksi 15 kali.

Tukang instalatir listrik tak pernah lepas dari tespen dalam kerjanya. Dengan tespen itu dia bisa mengetahui jaringan listrik mana yang berfungsi dan mana yang tidak. Kalau dicolok nyala, berarti jaringan normal. Tapi jika tespen itu tak juga mengeluarkan sinar merahnya, berarti ada masalah dengan jaringan tersebut. Di situlah sang instalatir mulai mencari kabel yang bermasalah.

Istri Bawahan Ditindih Juga

BENAR-BENAR nekad Sarwono, 38, oknum Kades di Situbondo (Jatim) ini. Saat nafsunya tak lagi bisa dibendung, istri pamong yang anak buah sendiri, masih ditelateni juga. Saat mau digerebek swarga Pak Kades malah kabur tinggalkan selingkuhan, dan hingga kini Sarwono belum kembali ke rumah.

Di kampung Kepala Desa bisa juga dipanggil Pak Lurah. Konon itu mengandung makna: bisa ndulu bisa nglarah (melihat ke lapangan dan mencari solusi). Tapi dalam banyak kasus, Lurah yang terlibat korupsi maka akronim itu mengandung makna: le ngulu ngarah-arah (nilepnya secara hati-hati). Padahal meski sudah hati-hati, pada akhirnya bakal ketahuan juga dan akhirnya banyak Kades yang masuk penjara.

Pak Kepsek `Mencoba` Guru Masa Percobaan

KASIHAN sungguh nasib Bu Guru Rustati, 37. Dia jadi guru statusnya masih honores alias masa percobaan. Tapi gara-gara cukup melek, akhirnya malah “dicoba” pula oleh atasanya yang Kepala SD. Celakanya, saat “uji coba” di hotel bersama Kepsek Suryadi, 53, eh terkena operasi Pekat.

Hingga kini masih ribuan guru honorer yang belum diangkat jadi PNS. Padahal banyak di antara mereka yang mengajar jadi “guru percobaan” atau honorer sudah puluhan tahun ibarat sampai jambul wanen. Tapi apa mau dikata. Meski anggaran Kemendiknas paling besar dari kementrian lain, sebagian besar memang sudah terkuras untuk menggaji guru dan dosen, termasuk tunjangan sertifikasi tentunya.

Monday, October 6, 2014

Staf KPUD `Coblos` Bini Orang

SEBAGAI staf KPUD, Murdadi, 29, ikut bertanggungjawab atas sukesesnya pencoblosan dalam pemilukada di daerahnya. Tapi di kesempatan lain, ternyata dia juga sibuk sendiri “mencoblos” bini orang. Wah, demikian rusaknya oknum KPUD ini, Bupati Kudus sampai terjun langsung mendamaikan warganya yang bertikai urusan selangkangan.

Pekerjaan KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) cukup sibuk juga. Selain mengatur penyelenggaraan pemilukada di wilayah kerjanya, juga saat  berlangsung pemilu legislatif dan pemilu presiden. Dalam kurun kerja selama 5 tahun, 3 kali pesta demokrasi itu menjadi tanggungjawabnya. Namun di Kudus (Jawa Tengah), sibuk seperti apa petugas KPUD, stafnya yang bernama Murdadi masih sempat-sempatnya ngurus “pencoblosan” non bilik TPS bersama Ny. Sri Kardini, 40, yang masih jadi bini orang.

Ayah Tiri Merangkap Dukun Cabul

NAMANYA dukun kalau tidak cabul kok kurang afdol, ya? Maka dukun Dariyun, 40, setelah menikahi janda Parmini, 38, merasa perlu mencabuli Titik, 20, anak tirinya hingga hamil. Paling unik, saat ditangkap polisi bisa-bisanya dia bilang bahwa tak sadar melakukan itu, karena semua berlangsung dalam sebuah ritual.

Dalam Bahasa Indonesia terdapat istilah “kata majemuk”, yakni dua rangkaian kata yang mengandung satu arti. Misalnya: hina dina, fakir miskin, basah kuyup, kering kerontang, dan seterusnya. Karena bahasa itu selalu dinamis mengikuti perkembangan, sehingga di era gombalisasi ini muncul “kata majemuk” baru misalnya:  mata keranjang, lemah syahwat, seksi menggiurkan dan……dukun cabul. Kenapa muncul istilah “dukun cabul”, karena setiap praktek perdukunan selalu disertai dengan ritual mencabuli pasien.

Nikmatnya Sedikit, Dosanya Selangit

KURANG apa kebaikan Husni, 50, sebagai paman? Ponakan yang nganggur di kampung dipanggilnya untuk ikut kerja bersamanya. Tapi begitu lihat istri paman cukup cantik, malah Jumadi, 38, tega menggauli. Ini kan sama saja dari kampung masuk sarung. Paling kurang ajar, ponakan tersebut tega pula membunuh sang paman demi mendapatkan istrinya.

Pepatah lama mengatakan, air susu dibalas air tuba. Maksudnya adalah, kebaikan justru dibalas dengan kejahatan. Agaknya Jumadi belum pernah menerima pencerahan semacam ini, sehingga dia tak bisa menghargai kebaikan pihak lain, termasuk oleh paman sendiri. Ketika nafsu telah menguasai jiwa, apa yang menjadi niatan hati harus terlaksana. Tak peduli bakal merugikan pihak lain, apa lagi terhadap orang yang telah menolong dirinya. Benar-benar Jumadi seperti dongeng banteng dan buaya.